Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi isu Triple Bottom Line Reporting di perusahaanperusahaan Indonesia. Metode teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambil sampel secara sengaja. Dengan konsep ini memberikan pemahaman bahwa suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan tersebut tidak hanya memburu keuntungan saja The Triple Bottom Line (TBL) concept was introduced to refer to a system of measuring a company's performance and success using economic, social, and environmental bottom lines [24]. The results showed that performance based on Triple Bottom Line in Indonesia in 2017 was low (24%). Yuswohady dalam artikelnya yang berjudul Triple Bottom Line 2008), mengatakan bahwa ide di balik konsep triple bottom line ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan bisnis dari “shareholdersfocused” ke “stakeholders-focused”. Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal: Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL) Global. 2014. Konsep TBLA ini. Tahun 1975 berkembanglah 3 (tiga) tingkatan konsep dari CSR, yaitu : 1) Kewajiban sosial (social obligation) yang berkaitan dengan aturan hukum dan pembatasan pasar. Triple Bottom Line pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington, founder dari perusahaan konsultan bernama SustainAbility di Inggris. Elkington dalam banyak tulisannya mengisyaratkan bahwa Triple Bottom Line (TBL) erat kaitannya dengan tiga proposisi penting, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Apa itu: Triple bottom line adalah kerangka kerja untuk mengukur kinerja perusahaan, mencakup tiga aspek, yakni laba, orang, dan planet. 2. 83 Frida Fanani Rohma ISSN : 1693-0164 │ e-ISSN : 2581-074X dalam penyajian laporan keuangan. Pertamina (Persero) yang sudah berjalan dan bagaimanakah implementasi konsep triple bottom line yang merupakan prinsip dasar dalam melaksanakan aktifitas CSR. Gugus Irianto. Demikia pula kita, manusia pada umumnya. Sumber daya ekonomi perusahaan berhubungan langsung dengan dimensi sosial dan lingkungan, sehingga peranannya sangat signifikan dalam menunjang ekonomi perusahaan. Adapun ketiga aspek tersebut adalah Planet, Profit, dan People. Upaya membatasi meluasnya sikap egosentris dari para pelaku usaha secara tajam datang dari Jhon Elkington. Ketiga nilai tersebut harus diciptakan secara paralel untuk menjaga nilai perusahaan. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengungkapan TBL dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan sampelKeunggulan : Kekurangan : Bisa menjadi acuan entry buy: Triple bottom pattern adalah formasi candle yang tepat untuk menjadi acuan entry buy. Metode - Metode yang digunakan. pdf (9. Sementara pada lingkungan eksternal programnya adalah santunan dhuafa’ di sekitar outlet, komunikasi yang terjalin baik dengan masyarakat, dan. Profitabilitas pada dasarnya bersifat kuantitatif, sehingga mudah untuk diukur. Subsequently tested with PLS analysis for model design purposes. Perspektif Triple Bottom Line Sesuai dengan teori stakeholder, implementasi dari konsep Triple Bottom Line adalah melalui program CSR di mana perusahaan harus lebih mengutamakan kepentingan stakeholder (semua pihak yang terkena pengaruh atau dampak dari aktivitas perusahaan) daripada kepentingan shareholder (pemegang saham). Elkington (1997) mengembangkan konsep Triple Bottom Line dalam istilah economic prosperity,. Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal: Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL) Triple bottom line adalah Konsep pengukuran kinerja suatu usaha secara “holistik” dengan memperhatikan ukuran kinerja ekonomis berupa perolehan profit, ukuran kepedulian sosial, danpelestarian lingkungan (People-Planet-Profit) (Elkington, 1998). pada konsep triple bottom line yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan program-program CSR PT. John Elkington, seorang penulis yang berasal dari Inggris ini adalah pencetus Teori Triple Bottom Line tersebut. Dengan kata lain, pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari segi ekonomi, tetapi juga dari aspek sosial. John Elkington adalah sosok di balik konsep Triple Bottom Line atau disebut juga 3P yang pertama kali dikenalkan pada tahun 1997. The results showed that performance based on Triple Bottom Line in Indonesia in 2017 was low (24%). memberikan inspirasi lebih serius dari akuntansi konvensional yang “Single. Dari fokus kepada perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak. Di sisi lain, publisitas negatif oleh suatu merek dapat berdampak. Informasi Dokumen klik untuk memperluas informasi dokumen. People, the social bottom line Perusahan memerlukan kepercayaan dari masyarakat untuk keberadaan,Teori di balik triple bottom line adalah bahwa kepentingan bisnis adalah bertindak sebagai penjaga lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. POST. docx. Hal ini menunjukkan kontribusi yang cukup besar terhadap profitabilitas dengan nilai. Elkington (1997) menjelaskan konsep Triple Bottom Line digunakan sebagai landasan prinsipal dalam aplikasi program Corporate Social Responsibility pada sebuah perusahaan. Hal ini pula dijelaskan dalam pengertian teori triple bottom line menurut lako (2011:65) bahwa pelaporan yang menyajikan informasi tentang kinerja ekonomi (profit ), lingkungan ( planet ), dan sosial ( people ) dari suatu entitas perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah RSUD Bagas Waras telah. Pertamina (Persero) adalah perusahaan BUMN yang sampai saat ini masih menguasai pasar dalam bidang perminyakan dan gas. Makalah CSR ( Triple Bottom Line ) Oleh : Kelompok 4. , 2019). (Harahap 2002). comKonsep Triple Bottom Line yakni Sosial (People), Lingkungan (Planet), dan Ekonomi (Profit) yang diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”, menjelaskan keterkaitan antara tujuan perusahaan dengan keberadaanTriple bottom line adalah sebuah konsep bisnis berkelanjutan yang berlandaskan pada tiga hal, yaitu economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Green Industry adalah suatu peralihan dari menggunakan konsep single bottom line menuju Triple Bottom Line artinya tetap mengutamakan profit tetapi juga berorientasi pada menguntungkan manusia dan. Cannibals with Forks: the Triple Bottom Line of 21st Century Business, merupakan buku karangan Elkingtong (1999), sehingga akhir tahun 1990an konsep triple bottom line mulai dikenal. Dalam konteks ini, bisnis perlu dapat membedakan antara pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan. The triple bottom line adalah konsep bisnis berkelanjutan yang mengukur nilai kesuksesan sebuah perusahan menggunakan tiga kriteria yaitu people (sosial), planet (lingkungan). Timothy Coombs (2011, 8) Triple Bottom Line adalah suatu kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan, dan keuntungan. tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri,2008). zur Stelle im Video springen. Inti dari hubungan keagenan adalah terdapat pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Pemaknaan Triple Bottom Line pada Sustainability Reporting (dibimbing oleh Ratna Ayu Damayanti dan Aini Indrijawati). Variabel Dependen Triple Bottom Line Varriabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah triple bottom line yang diukur dengan mengabungkan indikator dari Global Reporting Initiative (GRI) dan penelitian Jennifer Ho dan Taylor (2007), dengan indeks terdiri dari 20 item untuk pengungkapan ekonomi, 20 item untuk pengungkapan. Page 1 BAB I PENDAHULUAN. 1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan triple bottom line. 5 April 2021 07:30 Diperbarui: 5 April 2021 07:45 4643. The triple bottom line framework is also commonly referred to as the 3Ps, TBL, or 3BL because it advocates that instead of one bottom line focusing on profit, companies should have three: Profit; People; PlanetKeywords: Triple Bottom Line Reporting, environmental performance, social performance. Apa Saja Prinsip 3L dalam Triple Bottom Line (TBL) Secara singkat, TBL atau triple bottom line adalah konsep yang berhubungan dengan tiga unsur penting, yaitu kesejahteraan ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial. Triple Bottom Line (Tiga Pilar Keberlanjutan) Adalah Konsep yang menggabungkan pertimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam penilaian kinerja perusahaan. Metode analisis berikutnya adalah menggunakan sistem perencanaan visual berupa matriks SPOT. Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan dari setiap kegiatan usaha. Triple Bottom Line (TBL). Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh Eklington (Amalia, 2007: 11): 1. Triple bottom line adalah cara untuk mengekspresikan dampak perusahaan dan keberlanjutan pada kedua lokal dan skala global. Tantangan terbesar adalah mengukur Triple Bottom Line. adalah mengejar profit dan mendongkrak harga saham setinggi-tingginya. 1 Permasalahan terkait laporan Triple Bottom Line Pertama, isu klasik yang seringkali muncul dalam laporan TBL adalah mengenai pengukuran, yang dapat diperinci menjadi 2 bagian. Pertamina sebagai salah satu stakeholder Pembina Desa Tawangsari. 1. Materi tentang Triple Bottom Line by ayu5taseseb. (021) 5071. Hal ini menggambarkan bahwa jika profitabilitas perusahaan meningkat. Sebagai perusahaan. Akhir tahun 1990an istilah "triple bottom line" telah menyebar dan diakui oleh dunia. (Studi Deskriptif Kualitatif Program Corporate Social Responsibility Periode 2007-2009) PT. Dampak luar ini dikenal Sudah dipahami bahwa. yaitu people,planet dan profit yang merupakan pilar utama yang. Cara mengenali konfirmasinya pun sama, yaitu tembusnya garis base. 1). #TBLA menggunakan tiga pilar utama dalam mengkur kinerja perusahaan, yaitu people, profit, dan planet atau dikenal dengan 3P. Atau juga 3P – People, Planet and Profit. Pemangku kepentingan termasuk pemegang saham dan pelanggan, serta karyawan, komunitas lokal, dll. Untuk Mengetahui Implementasi Triple Bottom Line di Indonesia dan Mancanegara 3. TBL (Triple Bottom Line) merupakan konsep CSR yang dapat dipahami sebagai perwujudan komitmen kepada keberlanjutan (sustainability) perusahaan yang dicerminkan ke dalam triple bottom line “3P” tersebut. Pengertian Triple Bottom Line CSR dan gerakan lingkungan adalah dua isu utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. M. Sustainability Reporting menyajikan saldo dan kinerja berkelanjutan yang dilaporkan oleh suatu organisasi baik organisasi yang memberikan kontribusi negatif atau positif terhadap pembangunan suatu Negara. Profit. Perusahaan circuit breaker dalam menjalankan usahanya selama ini ingin mengetahui apakah sudah mampu dalam menerapkan Triple Bottom Line untuk segmen produk 1160. Dalam bisnis tentu perusahaan akan berorientasi pada keuntungan. Metode Triple Bottom Line meminta Anda untuk menilai dan melampaui garis bawah tradisional bisnis hingga keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda secara sosial, lingkungan, dan ekonomi. 15 Universitas Kristen Petra ROE = EAT Ekuitas 2. 2. Bank Muamalat Cabang Makassar. Demi menjaga keutuhan proses integrasi yang berimplikasi terhadap praktik TBL, maka mengimplementasikan prinsip 3L adalah salah satu alternatif. Apalagi, dunia saat ini disebut telah masuk dalam era Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguit y (VUCA). The triple bottom line (TBL or 3BL) is one of the most used concepts when it comes to discuss about sustainability. Setiawan et al (2010) berpendapat bahwa konsep triple bottom line adalah sebuah upaya untuk membentukFormasi triple bottom pattern mudah diidentifikasi dan dipahami. dengan pendekatan studi literatur. Elkington (1997) mengatakan bahwa triple bottom line telah. sektor. disebutkan oleh triple bottom line. Aspek-aspek yang terdapat dalam Triple Bottom Line adalah sebagai berikut (Wibisono, 2007). Yang pertama, adanya ketiadaan satuan ukuran yang linier pada setiap variabel dalam TBL. Berdasarkan metode dan kriteria-kriteria tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 56 perusahaan. Triple Bottom Line Accounting adalah suatu pengarusutamaan pengeloalaan. sosial ekonomi. He chose the phrase “triple bottom line” in order to. People, planet dan profit (3P) menjadi dasar triple bottom line. We focus our research on the conceptual stage when business model ideas are generated, and more precisely its creative tools. Hendri Roynaldy E. dan dengan . 16 Volume 18, Nomor 1, Januari 2014 1. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, subjek dan informan dalam penelitian ini adalah CSR Manager PT. Istilah Triple Bottom Lineditranskripkan maka tahap berikutnya adalah membaca seluruh data hasil wawancara tanpa terkecuali. Data analysis with a discriptive and quantitative approach. Selain itu, mengapa triple bottom line penting? Tantangan penting yang dihadapi para pemimpin bisnis adalah menemukan cara untuk secara bersamaan menyenangkan investor Anda dan mengesankan cucu. John adalah seorang konsultan Sustainable yang telah membantu perusahaan-perusahaan menyusun program CSR. Ide dari triple bottom line bermanfaat bagi manusia dan lingkungan selain bisnis. 1 Triple Bottom Line 1. Berdasarkan metode dan kriteria-kriteria tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 56 perusahaan. Untuk Mengetahui Konsep dari Triple Bottom Line 2. Perusahaan yang berkelanjutan adalah pembangun keuntungan sekaligus pembangun masyarakat. Menurut W. (2001: 532), adalah an integrated system of basic beliefs about the nature of yourself, reality, and the meaning of existence. Di bawah ini adalah ilustrasi dari triple top dan triple bottom. Konsep The Triple Bottom Line . SGX tahun 2015 adalah variabel leverage, profitabilitas, kepemilikan asing dan kepemilikan manajemen. 1). #TBLA. “The three lines of the triple bottom line represent society , the economy and the environment. Triple bottom line adalah konsep pengukuran kinerja perusahaan yang menggunakan tidak hanya ukuran keuangan saja. Itulah alasan mengapa badan usaha lebih memilih untuk. Jenis penelitian yang dipakai adalah. 221Mb). e. 2. Seperti yang diungkapkan Elkington (1997; dalam Soelistyoningrum, 2011) mengenai konsep ini adalah:Ready Mix is not apply yet the concept of Triple Bottom Line in implementation of environment managementaccounting in the company. Nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi MHB dihubungkan dengan konsep TBL. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Publisitas positif dari aktivis dan kelompok penekan adalah promosi gratis. Pertama adalah mengenai ketiadaan satuan ukuran yang sama untuk masing-masing komponen dalam TBL (Slaper & Hall 2011; D’Aquila 2012;Kebanyakan adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang sudah sangat lama beroperasi di dunia ini. Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st century Business yang telah mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Menyingkap Green Business dengan Konsep Triple Bottom Line Halaman 3 - Kompasiana. Inisiatif ini adalah contoh dari “kepentingan pribadi yang tercerahkan”—bertindak untuk memajukan kepentingan orang lain, pada akhirnya, untuk melayani kepentingan diri sendiri. Adapun tujuan adanya Triple Bottom Line adalah sebagai berikut: a. Dengan pendekatan ini, pemilik usaha (petani) diharapkanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Triple Bottom Line CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap nilai perusahaan. Triple Bottom Line (Tiga Pilar Keberlanjutan) Adalah Konsep yang menggabungkan pertimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam penilaian kinerja. John Elkington tahun 1988 memperkenalkan konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL). Tidak jauh berbeda dengan perusahaan, apabila kita hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri dan mengabaikan aspek sosial dan lingkungan, maka dengan sangat mudah. Apabila suatu perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka perusahaan harus memperhatikan “3 P”. Intinya, konsep Triple Bottom Line dapat disimpulkan sebagai tiga pilar dalam pengukuran kinerja, yaitu dari sisi ekonomi atau keuangan, sosial, dan. The Triple Bottom Line concept (People, Planet, and Profit) from Elkington (1997) is different and because propose a holistic concept of business. Profit Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Masing-masing proyek memiliki fokus utama pada aspek tertentu namun tidak boleh mengabaikan dua aspek yang lain. TBL i ni mengarahkan perusahaan -Triple Bottom Line bertujuan untuk menjaga kesinambungan bisnis dengan memecah fokus perusahaan menjadi 3 unsur yaitu, keuntungan, manusia, dan planet sehingga perusahaan tetap mendapat keuntungan dan sosial lingkungan tetap terjaga. The triple bottom line (or otherwise noted as TBL or 3BL) is an accounting framework with three parts: social, environmental (or ecological) and economic. Triple Bottom Line. Perlu diketahui jika prinsip 3P yaitu akronim dari profit, people, dan planet yang merujuk pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak. John Elkington mencipta kerangka kerja untuk kelangsungan jangka panjang perniagaan yang dijalankan oleh syarikat. com. 2009a). dalam Konsep Triple Bottom Line Dalam melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan harus mempertimbangkan semua stakeholder karena pengaruh para stakeholder tersebut. yang dipopulerkan oleh John Elkington (1997) pada bukunya yang berjudul “Canibals with . Planet. Contoh yang paling kentara dan paling mudah untuk penerapan triple bottom line adalah perusahaan yang melakukan aktivitas usahanya dibidang eksplorasi sumber daya alam seperti perusahaan di industri oil & gas. C 301 19 104 C 301 19 140. 2. 4 (Norman dan McDonald, 2003 dalam Ekwueme, 2013). triple bottom line (profit, people, planet), dimana perusahaan dapat melakukan aktivitas ekonomi, sosial, dan lingkungan, selanjutnya kegiatan ini dapat diinformasikan ke pemangku kepentingan melalui. Analisis pada penelitian ini menggunakan variable independen Profit dengan proxy Return On Asset (ROA), People dengan proxy Intelectual Capital (IC), dan Planet dengan proxy. Pertamina dalam mengimplementasikan prinsip pada program SDG juga berasaskan pada konsep triple bottom line. Tutup. Fork, the Triple Bottom Line of T wentieth . METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, subjek dan informan dalam penelitian ini adalah CSR Manager PT. Keywords: index GRI, friple Bottom Line,. Singkat kata, ketiganya merupakan pilar yang mengukur nilai kesuksesan suatu perusahaan dengan tiga kriteria: ekonomi, lingkungan, dan sosial.